This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 08 November 2017

Mengurai Benang Kusut Politik Kartel Pangan

Diskursus Kartel Pangan bukan hal baru di Indonesia, pasalnya problem ini muncul dari carut marurnya tata kelola dan terus berulangnya masalah pangan. Politik otoritarian dan praktik kapitalisme acapkali dipraktikan dengan berbagai model, dengan menggiring tataniaga pangan strategis dilempar kemekanisme pasar sehingga para pebisnis dengan modal besar dapat menguasai pasar dan melakukan setting untuk mengganggu tataniaga pangan.
Fluktuasi harga pangan merupakan hal yang sering terjadi di Negara kita, namun demikian sejak awal 2015 hingga 2016 kenaikan harga pangan tergolong tinggi. Dari data Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) harga komoditi pangan strategis terlihat mengalami kenaikan; beras Nasional tercatat naik 13,2 %, telur ayam ras 9,5 %, daging sapi 6,1 % dan ayam pedaging 3,0 %. Tren kenaikan harga pangan tersebut semestinya berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan petani sebagai penghasil komoditi tersebut, namun terhitung sejak pemerintahan Jokowi&Jk berlangsung tercatat 570.000 petani jatuh miskin. Harga gabah di musim panen Februari-Maret 2015 tercatat hanya Rp 3.100 - Rp 3.300, jauh lebih rendah dibanding dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu  Rp 3.700 /kg.
Indef juga mencatat, kesejahteraan petani makin pemburuk akibat adanya praktik kartel. Nilai tukar petani (NTP) terus menurun dalam tiga tahun terakhir dari 105,24 menjadi 104,91 dan terus terjun hingga 102 pada tahun 2015. Sangat memungkinkan kejadian tersebut akan berulang jika tidak ada langkah preventif dari pemerintah dalam mengantisipasi kondisi tataniaga pangan Indonesia.
Kamar dagang dan industry (kadin) Indonesia menyatakan, ada enam komoditas pangan yang berpotensi kartel di Indonesia. Mulai dari daging sapi, beras, daging ayam, gula, kedelai, jagung dan beras disebut-sebut dikuasai oleh beberapa pihak.
Komoditi pangan Indonesia memiliki potensi besar, dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa yang notabenenya penduduk terbesar ke 4 di dunia, tentu komuditi tersebut banyak dilirik oleh para pelaku usaha untuk mengeruk banyak keuntungan dengan berbagai cara. Suka tidak suka masyarakat mesti membeli komoditi pangan yang telah diatur harganya, sekalipun harga amat tinggi. Selanjutnya skala makro kartel akan mengakibatkan inefisiensi sumber daya, dicerminkan oleh permainan stok komoditi akibat pembatasan produksi atau sebaliknya.
Apa yang dilakukan oleh pelaku kartel, dalam berbagai ragam bentuknya, dapat dijelaskan secara ringkas sebagai bentuk pengisapan terhadap konsumen, dimana para pelaku kartel menempatkan masyarakat sebagai sasaran eksploitasi dan hampir tidak memiliki alternatif pilihan. Disini kemudian uang rakyat diserap habis-habisan.
Mari kita sedikit merefleksi sejarah kartel pada masa orde baru. Berdasarkan literature yang ada, sejarah kartel pangan bangsa ini sejak orde baru selalu didikte oleh Kartel yang diberi fasilitas terhadap Negara. pada jaman Bung Karno pengimpor pangan banyak diserahkan pada perusahaan tertentu, kemudian diawal pemerintahan Suharto dimana waktu itu Negara belum memiliki banyak anggaran dana, namun disisi lain juga mesti membangun ketahanan pangan yang kuat, dengan kondisi tersebut Soharto menyerahkan persoalan impor ke pengusaha teman dekatnya yang sejak awal paham cara tataniaga.
Dari sinilah bibit-bibit Kartel terbentuk, pengusaha tersebut diberikan fasilitas untuk mengimpor pangan dengan memberikan keluasan kepada mereka untuk berusaha membiayai aktifitas impornya, bukan hal yang sulit bagi pengusaha itu untuk mendapatkan pembiayaan, memperluas konsesi dari pemain pangan ke industri lainnya meruapakan cara yang ditempuh, beberapa BUMN juga jatuh ke tangan pengusaha tersebut.
Pada tahun 1968, pak Harto kelimpungan memikirkan bagaimana menjaga ketahanan pangan setelah masa krisis pangan di tahun 1966/1967. Untuk menyikapi hal tersebut dikumpulkan beberapa pedagang yang ngerti trading impor pangan, setelah itu terkumpul pooling fund sebagai dana jaminan impor. Dititik ini kemudian munculnyanya “kartel impor” di Indonesia.
Pelaku kartel mengatur harga sesuai kesepakatan, kartel memiliki jalur informasi intelejen pasar yang paham bagaimana arah pasar bergerak, pelaku kartel mampu mengosongkan barang, praktis harga akan naik atau membanjiri pasar dengan produk tertentu untuk menekan produk pangan lokal.
Institute For Developmen of Ekonomis and Finance (Indef) menilai kartel pangan di Indonesia tidak terlepas dari Letter of Intent (Lol) yang dikeluarkan Indonesia untuk mendapatkan kucuran dana bantuan dari Internanational Monetary Fund (IMF). LOL IMF telah membuat tataniaga pangan strategis dilempar ke mekanisme pasar sehingga para pebisnis dengan modal besar menguasai pasar dan mengganggu tataniaga pangan.
Sementara pangan diserahkan ke mekanisme pasar, namun realitasnya mekanisme pasar tidak mampu menembus kartel yang menguasai struktur pasar. Bila di masa Bulog, kendali permainan ada ditangan petinggi-petinggi Bulog, dimana kuota dimainkan di internal Bulog untuk mengontrol harga, maka di masa sekarang memiliki rantai lebih panjang lagi, pelaku usaha akan melukukan kongkalikong terhadap lebih banyak stakeholder agar mampu memuluskan keinginanya dan mengeluarkan kebijakan kuota impor pangan.
Tidak dipungkiri pula adanya tengkulak (perantara) yang membuat disparitas harga tinggi antara petani dan konsumen.
Kartel yang didefinisikan sebagai kerja sama beberapa perusahaan yang bersaing untuk mengordinasikan kegiatannya sehingga dapat mengendalikan jumlah produksi dan harga suatu barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan diatas tingkat keuntungan yang wajar.
Hal yang mudah untuk dipahami, namun bukan merupakan hal yang mudah untuk menghilangkan praktek kartel pangan yang boleh dikatakan telah mengakar di tataniaga pangan Indonesia, ini adalah tragedi pangan bangsa kita, tetapi bukan hal yang tidak mungkin memberangus mata rantai pelaku kartel yang telah menyejarah.
Data yang terhimpun, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) memvonis 32 perusahaan penggemukan sapi (feedloter) yang telah melakukan praktik kartel di kawasan Jabodetabek. Keputusan tersebut tertuang dalam Sidang Majelis KPPU di Jakarta, pada jumat (22/4/2016), serta ada beberapa perusahaan perunggasan dalam tahap penyelidikan. Dengan adanya progress dari KPPU saya kira bukan berarti pekerjaan pemerintah telah selesai, ini merupakan awal,  kejelasan bahwasanya praktik kartel nyata dan telah mengakar di tataniaga yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Masyarakat mesti selalu mendukung pemerintah memberantas kegiatan ilegal tersebut, dengan bekerjasama dalam mengawasi pelaku usaha baik ditingkatan produsen maupun konsumen,  pelibatan masyarakat sebagai pengawas tataniaga maka akan tercipta kekuatan besar dalam control persaingan usaha. Namun lebih jauh lagi, pemerintah sebaiknya mengatur regulasi sebagai tindakan proteksi terhadap konsumen, serta langkah preventif terhadap pelaku pasar yang nakal, bukan hanya menjadi instutusi peradilan yang sebatas mengobati struktur yang sakit. Tentunya ekspektasi kita dikemudian hari tidak ada lagi cela bagi pelaku pasar untk melakukan praktek-praktek kartel dengan bentuk apapun yang  merugikan masyarakat.


Penulis : Andi Anugerah Wiajaya.
Fakutas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Sabtu, 25 Agustus 2012

PARE DAN CATATAN TAK USAI





Pare dan Catatan tak Usai (Pergolakan Mahasiswa dan Spirit Kampung Bahasa Pare)
Penulis: A.Zulkarnain (Kanda Zul)
Penerbit: Philosophia Press
Only Rp. 35.000,-


Kata Pengantar

KEMULIAAN kepada Tuhan Pecinta pemilik segala cinta yang senantiasa memberikan cinta kepada yang dicintainya.
(Allah SWT).

Buku ini berawal ketika Agustus 2010, penulis merencanakan meninggalkan Pare untuk melanjutkan pengejaran terhadap mimpi-mimpi yang lain. Beberapa teman meminta agar tulisan yang pernah penulis sebar selama di Pare, bisa dikumpulkan untuk minimal menjadi bacaan tambahan teman-teman yang akan melanjutkan agenda belajar dan berjuang di Pare.

Akhirnya terkumpullah beberapa tulisan, termasuk tulisan yang pernah tersebar di kampus. Kumpulan tulisan tersebut kemudian diramu menjadi buku (cetakan perdana) oleh A. Fery Febriari dan disebar ke beberapa teman yang masih akan menetap di Pare.

Beberapa waktu kemudian ada yang memberi usulan agar buku tersebut bisa dicetak ulang dan disebar lebih luas. Maka, dilakukanlah beberapa perbaikan dan jadilah seperti yang ada di tangan pembaca sekarang ini.

Buku ini merupakan bagian dari proses curhat intelektual penulis dengan beberapa owners, tutor, siswa, pemilik warung, dan beberapa tukang becak di Kampung Bahasa Pare, Kediri, Jawa Timur. Dan juga beberapa catatan kampus yang merupakan hasil dialektika dengan dosen, mahasiswa dan masyarakat–baik yang menonton kezaliman maupun mereka yang gelisah dan bergerak untuk mencoba menjadikan kezaliman sebagai sejarah.

......
karena kita galau, maka kita membaca, diskusi, menulis dan melawan......



Testimonial:
"Menarik..buku ini adalah kumpulan tulisan seorang aktivis. Yg pernah belajar& berjuang di kampus&selanjutnya berjuang di Kampung Bahasa Pare kediri,Jatim.
Disana dia menanam mimpinya agar Pare buka
n hanya sebagai tempat belajar bahasa, tapi lebih jauh lagi menjadi t4 menumbuhkan nasionalisme&spirit pergerakan.
Di buku ini, zul juga mengurai problem sekaligus harapan terhadap negaranya"
(Fadjroel Rachman)
.Ketua Pedoman Indonesia
.Mantan Tahanan Politik era Soeharto

***
A.Zulkarnain bukan sekedar aktivis. Ia merupakan satu di antara sedikit tokoh pergerakan kampus. Pikiran-pikirannya menggambarkan kegelisahan seorang anak muda terhadap realitas di sekelilingnya.
Zul dengan lugas mengkritik agama yg (hanya) menjadi candu masyrakat, membuka topeng Presiden Yudhoyono, tapi juga menawarkan pendidikan alternatif ala Pare & harapan terhadap gerakan mahasiswa..
(Adhie M Massardi)
.Koordinator Gerakan Indonesia Bersih
.Juru bicara Presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

***
Kita butuh para pengkritik, untuk mengingatkan kita bahwa "yang lebih baik" masih ada, masih jauh masih perlu kita kejar bersama. Kritik yang jernih dan briliant hanya bisa lahir dari dua syarat mutlak yaitu kecerdasan dan keberanian. Keberanian dan kecerdasan sudah menjadi milik Andi Sul, sejak dari bangku kuliah di kampus merah dulu.
Eka Sastra (CEO Maradeka Group)

***
"Saya selalu bangga dan sekaligus iri pd anak muda yg menulis. Lebih2 yg dituliskannya adalah tentang bacaan, renungan, kejengkelan, kritik, dan mgkin juga rasa kesel atas realitas bangsanya. Anak muda yg membaca dan berpikir tentang nasib bangsanya adalah anak muda yg melewati masa mudanya dengan indah. Mencatatkan itu akan membuat kita mengenalnya bahkan puluhan tahun sesudahnya. Tulisan kawan Andi Zul ini adalah salah satunya. Ada kegelisahan, ada kegeraman, ada keresahan tp besertaan dengan itu ada optimisme, ada jalan keluar dan ada kemauan u berbuat sesuatu bagi negeri yg sama2 kita cintai ini."
(Ray Rangkuti)
.Pengamat politik/Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA)

Info pemesanan:
Zul:085242149940
Winda:085242021074
@Sekret Philosophia Institute
Toddopuli XI no 4 makassar

Sapi Bali





Sapi potong asli Indonesia salah satunya adalah sapi Bali.  Sapi Bali merupakan hasil domestikasi dari banteng (bibos banteng)  habitat aslinya di Pulau Bali.  Populasinya saat ini ditaksir sekitar 526.031 ekor suharjawanasuria.  
Menurut sumber balivetman saat ini sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Silsilah Sapi Bali
Sapi Bali (Bos sondaicus) telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah Pulau Jawa atau Bali dan Lombok. Hal ini diperkuat dengan kenyataan  bahwa sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon serta Pulau Bali yang  menjadi pusat gen sapi Bali.
Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan hubungan silsilah familiBovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.
Dari Pulau Bali yang dipandang sebagai pusat perkembangan sekaligus pusat bibit,sapi Bali menyebar dan berkembang hampir ke seluruh pelosok nusantara. Penyebaran sapi Bali di luar Pulau Bali yaitu ke Sulawesi Selatan pada tahun 1920 dan 1927, ke Lombok pada abad ke-19, ke Pulau Timor pada tahun 1912 dan 1920. Selanjutnya sapi Bali berkembang sampai ke Malaysia, Philipina dan Ausatralia bagian Utara. Sapi Bali juga pernah diintroduksi ke Australia antara 1827-1849.
Dengan data-data seperti tersebut diatas, Sapi Bali seharusnya merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang harus dilestarikan agar tidak punah. Oleh sebab itu kemurnian genetikanya telah dilindungi dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2004 dan Perda No 2/2003 yang melarang bibit sapi bali betina keluar dari wilayah provinsi ini.
Ciri-ciri Sapi Bali
Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone
Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan mengkilap.
Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
Kepala agak pendek dengan dahi datar.
Badan padat dengan dada yang dalam.
Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir
Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
Keunggulan Sapi Bali
Subur (cepat berkembang biak/ fertilitas tinggi)
Mudah beradaptasi dengan lingkungannya,
Dapat hidup di lahan kritis.
Mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan.
Persentase karkas yang tinggi.
Harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat.
Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF (Malignant Catarrhal Fever). Sapi Nusa Penida juga dapat menghasilkan vaksin penyakit jembrana.
Kandungan lemak karkas rendah.
Keempukan daging tidak kalah dengan daging impor.  (Dunia sapi)
Fertilitas sapi Bali berkisar 83 - 86 %, lebih tinggi dibandingkan sapi Eropa yang 60 %.
Karakteristik reproduktif antara lain : periode kehamilan 280 - 294 hari, rata-rata persentase kebuntingan 86,56 %, tingkat kematian kelahiran anak sapi hanya 3,65 %, persentase kelahiran 83,4 %, dan interval penyapihan antara 15,48 - 16,28 bulan.  (Suharjawanasuria)
Kelemahan Sapi Bali
Dapat terserang virus Jembrana yang menyebar melalui media “lalat”.
Rentan terhadap Malignant Catarrhal Fever , jika berdekatan dengan domba

sumber: (duniasapi)

Jumat, 06 April 2012

‘Setetes Air buat PMB-UH Latenritatta’

Saya hanyalah seekor burung kecil dalam kisah Nabi Ibrahim as. Burung kecil itu jatuh iba pada Ibrahim yang tengah dilumat kobaran api Raja Namrud. Ia terbang mencari air, meletakkan dalam paruhnya kemudian kembali. Dari paruhnya yang kecil ia teteskan air untuk memadamkan api itu. Burung-burung lain menertawainya. Dengan tenang ia menjawab, “Aku tahu tetesan air ini tidak akan mungkin memadamkan api Namrud tapi aku ingin agar Tuhan tuliskan dalam kitab-Nya bahwa aku sudah berbuat untuk kekasih-Nya. Seperti burung kecil dalam cerita itu, lewat tulisan yang singkat ini, saya ingin sedikit berbagi tetesan air. Mungkin Anda akan mengejek dan menertawai saya sambil berkata, “Bagaimana mungkin tulisan jelata dan awam seperti ini dapat menyelamatkan Ibrahim-Ibrahim kecil yang terbakar api Namrud. Saya katakan kepada Anda, “Saya tahu, tapi saya ingin Tuhan menuliskan dalam kitab-Nya bahwa saya sudah berbuat sesuatu untuk kekasih-Nya.

Puluhan tahun engkau telah memperlihatkan eksistensimu melewati rintangan yang beragam untuk senantiasa mewadahi kami mahasiswa-mahasiswa bone unhas, lembagaku sayang sampai saat ini masih terus kokoh dengan ideologi idependensinya walau tertatih penuh cobaan dan rintangan, seperti matahari yang senantiasa bersinar untuk memberikan cahayanya kepada khalayak tampa pamri yang tak pernah terbalas. Semua perilaku,karakter dan disiplin ilmu yang berbeda engkau satukan yang saya kira itu bukan suatu hal yang mudah dalam penerjemahannya. Engkau kelihatan polos tak berdaya dan tidak mempunyai kekuatan sedikitpun, betul karena engkau bukan merupakan sesuatu hal yang bernyawa, engakau juga tidak memiliki kehidupan,namun ternyata engkau dapat memberikan kehidupan yang cerah buat orang-orang yang engakau wadahi.

Merefleksi dalam kehidupanku sejak bergabung dalam naunganmu (PMB-UH Latenritatta), sangat banyak hal yang telah engkau berikan kepada diri ini, dengan kompleksitas dinamika dan tradisi intelektualitas yang melekat denganmu menjadi suatu kekuatan buatku dalam setiap melakukan pilihan-pilihan dalam kehidupanku. Dengan realitas (PMB-UH Latenritatta) yang tetap menjaga tradisi intelektual,spirit perjuangan dan spirit independensi yang praktis memberikan kontribusi nyata terhadap mahasiswa-mahasiswa bone yang dimana mampu membawa kami kepada pencerahan dan memberikan bekal kepada kami untuk beradaptasi di dunia kemahasiswaan, tidak sedikit mahasiswa bone yang dahulu mempunyai karakter primitif akibat pergaulan yang tidak terkontrol namun ketika telah aktif di forum lembaga ini praktis secara bertahap akan mampu untuk merubah pola pikir dan tindakannya kearah yang lebih ‘baik’, dengan pertimbangan itupula yang mempertegas bahwa tidak ada jalan lain kecuali tetap mempertahankan lembaga ini dengan terus melakukan proses penyempurnaan agar lembaga ini bisa tetap berjaya.

Bung Karno mengatakan; jangan sekali-sekali melupakan sejarah,karena sejarahlah yang akan menentukan keberhasilanmu kedepannya, oleh karena itu sedikit saya akan menyinggung mengenai sejarah lembaga ini secara singkat. PMB-UH Latenritatta awalnya merupakan suatu kelompok diskusi yang dipelopori oleh intelektual-intelektual muda yang berasal dari bone yang peduli dengan daerahnya kemudian membuat kelompok diskusi ini sebagai lembaga ‘formal’ yang mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau AD/ART(konstitusi). -wahai kanda-kanda perintis dan pendahulu lembaga ini,jasamu akan selalu kami kenang-

Tidak dapat kami pungkiri bahwa lembaga ini merupakan organisasi daerah, tetapi semangat perjuangannya,semangat independensinya dan semangat kearifan lokalnya tetap terjaga sampai saat ini. Betul bahwa kita perlu mempelajari kearifan global seperti; Max Weber dengan teori sosiologinya, Adam Smith dengan paham ekonominya dan, Kalr Marx dengan teori-teori sosialisnya tetapi saya kira penting juga untuk mempelajari dan memahami kearifan lokal seperti misalnya  Arung Palakka yang dijuluki sang pembebas karena penerjemahan idealitasnya mampu untuk membebaskan daerahnya dari pejajahan dan ketertindasan dan falsafah-falsafah bugis lainnya yang telah memberikan kontribusi terhadap peradaban. Suatu solidaritas yang berdiri dengan landasan ‘nilai’ sangat dibutuhkan dalam proses penyempurnaan dan mempertahankan suatu eksistensi lembaga karena musuh kita bukan islam non islam, bukan timur non timur, bukan jawa non jawa dan bukan pula bugis non bugis. Tetapi subtansi musuh kita adalah para koruptor yang mengambil hak kita, orang kaya yang hidup mewah ditengah rakyat yang kelaparan dan perusahan asing yang telah merampok kekayaan Negara.

Apakah dengan problem yang sedimikian rupa akan meluluhlantahkan tali persodaraan kita??? mestinya  Makin banyaknya dinamika dan makin seringnya kita belajar dengan itu harusnya praktis akan mampu menyederhanakan kehidupan dan membuat kita bijaksana dalam memandang suatu problem, “kusam dan pudarnya cat pagar halaman rumah kita, sy kira itu bukan suatu alasan untuk kita tinggalkan”, datangnya problem yg menyerang dalam kabut bukan bearti kita akan kelabakan dan kocar kacir untuk menyelesaikannya, kepala kita tidak mempunyai penutup baja, ditangan tanpa ada senjata namun kader PMB-UH Latenritatta mempunyai ‘akal sehat’ dalam menyelesaikan problemnya. Biarkan orang-orang yang gemar saling fitnah memfitnah serta sibuk untuk saling menyalahkan, menjalankan perannya. Namun kita sebagai kader PMB-UH Latenritatta dengan kerangka dasar bahwa tetap mengacu pada nilai;kebenaran,keaadilan dan kemanusiaan agar melingkar untuk sibuk menjalin ‘silaturahmi’. Semoga PMB-UH Latenritatta  tetap menjadi surga buat tiap golongan. Peradaban hanya bisa diwujudkan oleh anak muda yang mau belajar dan berjuang. JAYALAH SELALU LATENRITATTA.

SELAMAT MILAD, PMB-UH LATENRITTA kami kadermu akan tetap bangga,  bangga karena menjadi wargamu. Wassalam

Penulis : Andi Anugerah Wijaya B

Rabu, 22 Februari 2012

FALSAFAH GERAK

Dalam menapaki alur kehidupan sadar atau tidak pasti dilandasi dengan ‘gerak’, gerak merupakan suatu yang pastinya telah menjadi fitrahwi dalam segala hal yang dimana ketika apapun yang memiliki eksistensi niscaya didalamnya ada proses gerak
“gerak”adalah sebuah bentuk eksistensi,dari sini dapat dikatakan: pembahasan gerak, pada era ini merupakan salah satu titiktemu antara fisika dan filsafat. Para ilmuwan kuno telahmelakukan pembahasan bab gerak ini dalam masalah natural dan juga dalam maslaah theologi, dengan makna umum dan khusus.  Dengan kesemuanya ini haruslah dicermati adanya pembauran antara hukum-hukumfilosofi gerak dengan hukum-hukum ilmiah (eksperimen)-nya, baik dalam pembaurankeduanya dengan sesamanya dan kesimpulan deduktif filosofis dari prinsip ilmiahataupun sebaliknya, karena hal ini banyak diikuti oleh kerusakan yang merugikan –terutama untuk kalangan para pemula dan mereka yang belum matang-. Immunitidari bahaya pembauran ini berada pada lingkup pengetahuan atas batasan fisika danfilsafat. Pada tempatnyalah, apabila para filosof ilahi mempunyai metodologi yangmatang dalam pembahasan fisika tentang gerak ini, dan ... para pelajar serta penelitifisika pun melakukan pengamatan dan observasi yang cermat dan teliti dalampembahasan tema filsafat yang satu ini.Warna dari pembicaraan kita dalam tulisan ini lebih merupakan warna filosofidari pada eksperimen (ilmiah). Titik perhatian kami adalah pada analisa teori penggerak awal (prime mover)

Aristoteles.
Teori “Prime-mover” (penggerak awal) Aristoteles
Pembahasan akan kami mulai dari tema “esensi sesuatu”dan kami akanmenyajikan uraian pertama tentang teori penggerak awal yang dinisbatkan kepadaAristoteles.Menurut pendapat Aristoteles untuk menemukan sebab, khususnya untuk menemukan sebab gerak, maka kita harus berhenti pada suatu tempat, dan pada selain keadaan ini tidak akan ada penyebab dari sesuatupun yang bisa ditemukansecara pasti. Hanya harus dilihat di manakah kita harus berhenti. Jawaban untukpertanyaan ini akan ditemukan melalui tafakkur dan kontemplasi tentang gerak. Apabila sebab dari sebuah gerak
kita hadirkan melalui gerak lainnya, makakeniscayaan yang akan muncul adalah bahwa gerak kedua akan kita dapatkanmelalui gerak ketiga dan gerak ketiga melalui gerak keempat dan demikianseterusnya hingga rangkaian ini akan berlanjut terus tanpa akhir. Jadi apabila kitaingin mendapatkan alasan yang pasti, maka kita harus melihat ke dalam majemukgerak, bukan pada pengaruh sebuah penggerak yang digerakkan melainkan pada sebuah penggerak yang tak digerakkan,
ringkasnya kita hendaknya melihat padasebuah“penggerak yang berhenti”. Akan tetapi kita mengenal sebuah keadaan dimana dalam keadaan tersebut,gerak secara inderawi dilahirkan melalui proses sebuah “ penggerak yang berhenti”dan penggerak tersebut adalah cinta yang muncul melalui sebuah kecantikan.Seseorang yang telah menjadi pecinta akan terseret ke arah yang dicinta,hal inidisebabkan yang dicintai itu telah menarik perhatian pecint ke arahnya, akan tetapiobyek yang dicintai bukan hanya untuk menggerakkan pecintanya saja sehingga diatidak memberikan gerakan pada dirinya, melainkan terdapat banyak kemungkinandimana dia pun tidak sadar dengan kewujudannya. Inilah sebuah gambaran yangmenurut perkiraan Aristoteles telah memberikan kefahaman
sebab gerakan yangtelah membuat dunia bergerak, dan karena gerakan semcam ini ada, maka harusterdapat pula penggerak yang berhenti yang menjadi tempat kebergantungansemuanya dan  penggerak tersebut adalah Tuhan. Kedua uraian di atas –sebagaimana yang telah Anda perhatikan- secaraeksternal saling berbeda antara satu dengan lainnya. Pada uraian pertama penggerak awal
diungkapkan sebagai pecinta, akan tetapi pada uraian terakhir penggerak awal diungkapkan sebagai
 yang dicintai yaitu sesuatu yang terbatas.Dalam kelanjutan pembahasan, kami akan kembali pada point tersebut sekaligusmencoba melakukan analisa dan evaluasi terhadap perangkat dari setiap keduauraian.Syeikh Ar-Rais Ibn Sina sebagai penjabar teori Aristoteles, pada kitab “IlahiyatShifa” mengetengahkan pembahasan tentang penggerak awal yang dia namakansebagai sesuatu yang dicintai , kebaikan hakiki, puncak kebaikan, sebab pertamadan penggerak pertama dan universal.

 
Premis teori gerak dan perbedaannya dengan teori-teori lainnya :
Untuk lebih menjelaskan adanya kelebihan teori gerak atas teori-teori lainnyaseperti teori keteraturan, teorihuduts, wujub-imkan, dan teori sebab-akibat, hal inimengharuskan kami untuk lebih cermat dan lebih jeli dalam menanggapi premis-premis teori ini serta prinsip middle term-nya.Allamah Syahid Muthahari (ra) menuliskan: Teori penggerak awal terdiri dari lima prinsip pokok:1. Gerak, membutuhkan penggerak,2. Penggerak dan gerak keduanya adalah bersamaan secara temporal, yaitumustahil terjadi pemisahan waktu di antara keduanya,3. Setiap penggerak, mungkin digerakkan dan mungkin konstan,4. Setiap eksistensi jasmani akan berubah dan digerakkan,5. Gradasi interkoneksi (tasalsul) tanpa batas adalah mustahil.Ayatullah Taqi Misbah Yazdy dalam uraiannya atas kitabnya allamah Thabathbai Nihayatul Hikmah mengungkapkan empat premis untuk teori gerak,sebagai berikut:
 Argumen gerak bersandar pada empat asas :obyek gerak membutuhkanpenggerak, penggerak harus berakhir pada sesuatu yang tidak bergerak, sesuatuyang non materi bukanlah obyek gerak, mata rantai sesuatu non materi harusberakhir pada wajib al wujud.Harus diketahui bahwa gerak adalah semacam bentuk perubahan dan tidaksetara dengan perubahan mutlak. Gerak merupakan perubahan bertahap, dan dalamteori gerak perubahan tidak diperhatikan dari sisi kejadiannya, karena dalamkeadaan ini berarti, pertama: tidak akan ada perbedaan antara perubahan seketika dengan perubahan bertahap (gerak), kedua: teori gerak pasti akan kembali kepadateori hudust (dari tiada menjadi ada). Demikian juga harus dicermati bahwapenegasan dalam teori gerak ini tidak diletakkan pada keharmonisan danketeraturan gerak langit dan seluruh gerakan lainnya, karena dalam keadaan ini teorigerak akan kembali pada teori keteraturan.Dan juga harus diperhatikan bahwa yang menjadi point pembahasan gerakdalam teori ini bukanlah dari sisi kemungkinannya dan kebutuhannya terhadap wajib,karena hal ini akan berarti tidak ada perbedaan antara perubahan bertahap (gerak)dengan perubahan seketika, karena keduanya merupakan wujud-wujud possibelyang membutuhkan wajib.Dalam teori gerak, prinsip keberadaan gerak di alam natural adalah jelas dannyata. Apabila seseorang mengingkari prinsip ini-sebagaimana yang dilakukan olehfilosof Paramandise dkk- maka hal tersebut akan membuat torehan pada teori ini akan tetapi pengingkaran semacam ini untuk teori-teori seperti teori keteraturan,hudust, imkan-wujub, sebab-akibat, tidak akan memberikan goresan apapun. Olehkarena itu untuk memisahkan teori gerak dari teori-teori lainnya, harus kitaperhatikan bahwa dalam teori ini middle termnya adalah “perjalanan benda secarabertahap dari potensi ke aktual”, dan bukan sesuatu yang lain, dan gerak baiksebagai persepsi mandiri atas asumsi penggerak ataupun sebagai gerak yangposisinya terletak dibawah persepsi mumkin atau akibat, merupakan sebuahpersepsi filosofi, oleh karena itu midle term teori gerak ini adalah middle term yangfilosofi, dan oleh karena itu teori gerak tidak bisa hanya dinamakan sebagai teorialami atau bertahap. Bukanlah Aristoteles dalam definisi geraknya mengatakan : “Gerak merupakan kesempurnaan pertama untuk sesuatu yang potensi, darisisi kepotensiannya” Tanpa ragu lagi perspesi seperti kesempurnaan, pertama dan potensi merupakanpersepsi filosofis dan bukan persepsi dari kelompok ilmu alam, oleh karena itu perluditinjau kembali apabila kita mengatakan: “Aristoteles membahas teori ini dalamkapasitasnya sebagai seorang ahli ilmu alam bukan dari kapasitasnya sebagaiseorang filsosof ilahi” tentu saja tidak ragu lagi bahwa gerak merupakan fenomenaalami akan tetapi pembahasan hukum-hukum gerak merupakan pembahasanrasional dan filosofi. (diperhatikan)

Ayatullah Jawadi Amuli, pada pasal kedua dari makalah “teori gerak” –nyamenuliskan:“Pembahasan dalam eksistensi gerak, merupakan partikulasi dari filsafat ilahi yangmembahas mulai dari prinsip eksistensi hingga terlahirnya benda, .... akan tetapipembahasan gerak dalam ilmu alam menjelaskan gerak sebagai sebuah fenomenakhusus pada substansi tertentu, yaitu gerak pada ilmu alam membahas tentangapakah fulan substansi mempunyai kepadatan gerak ataukah tidak, bagaimanakahcara dia bergerak serta apa tujuannya, akan tetapi tidak membahas fenomena lain –yang tidak berada dalam lingkup pembahasannya-. Dan secara global pembahasantentang apakah gerak ada di alam semesta ini ataukah tidak, denganmengesampingkan substansi-substansi tertentu, berada di luar institusi ilmu alammelainkan berada dalam batasan pembahasan murni filosofi, ..... dan karenapembahasan kita sekarang adalah tentang wujud gerak sebagai sebuah pembahasanfilosofi murni, maka hal ini harus dilakukan dengan memanfaatkan metode-metodekhusus itu sendiri yang dalam filsafat ilahi dipergunakan untuk membuktikaneksistensi benda, lalu meletakkan inovasi ilmu alam sebagai saksi dan penegas,karena inderawi maupun deduksi tak satupun ada yang mampu membuktikanhakekat gerak dengan makna mendalam sebagaimana yang telah ditafsirkan, danmenjelaskan kemunculannya obyek luar.Ringkasnya tidak satupun dari kesinambungan, tahapan, perjalanan daripotensi, lepasnya dari potensi dan sampainya pada aktual dan kesempurnaan wujud,tidak akan terindera oleh salah satupun dari panca indera dan ilmu yangperangkatnya adalah indera dan deduktif, tidak akan mempunyai kemampuuanuntuk membuktikan hal-hal yang non inderawi dan diapun tidak mempunyai hakuntuk mengingkarinya”. Mulla Sadra (ra) sendiri dalam kitab Asfar-nya pun mengatakan bahwa gerakdan diam merupakan sebuah masalah yang tidak bisa difahami dengan indera,melainkan indera hanyalah sebagai penentu dan sahabat akal dalam memahamimereka. Saksi lain yang menyatakan bahwa teori gerak merupakan sebuah teorifilsafat murni dan bukannya sebuah teori eksperimen adalah bahwa “gerak” samasekali tidak bisa dikatagorikan atau istilahnya tidak termasuk dalam kelompokmahiyat (esensi) dan akal pertama[  melainkan termasuk ke dalam akal kedua filsafat dan oleh karena itu pembahasan yang berkaitan dengan masalah tersebutberada dalam institusi hikmah ilahi.

Para ahli sejarah Filsafat dalam menukilkan dan menginterpretasikanpendapat Aristoteles tentang
 penggerak awal kira-kira sepakat pada point berikutbahwa dia (Aristoteles) tidak menganggap Tuhan sebagai sebuah penggerak danpower mekanik. Pada kitab “Tarikh Filsafat” karangan Will Durant dikatakan:Aristoteles berkata: Gerak secara pasti memiliki prinsip, dan apabila kita tidakingin memasuki sebuah interkoneksi (tasalsul) yang melelahkan yang membawamasalah kembali ke belakang selangkah demi selangkah tanpa akhir, maka kitaharus menerima adanya sebuah
 penggerak awal yang tak digerakkan (primummobile immontum) atau penggerak hakiki
sebagai sebuah prinsip yang tegas...Tuhanbukanlah pencipta, melainkan penggerak alam, dia memut ar alam tidak sebagaisebuah kekuatan mekanik, melainkan sebagai sebuah
illatul illal (the first cause)
darisemua sumber, aktivitas dan perilaku alam. “Tuhan memutar dunia ini sehinggayang dicintai menjadi pecinta. Aristoteles sepakat bahwa kinetik sebagai sebuah relefansi muncul lebih awal darikekuatan, hal ini dikarenakan “kinetik” merupakan tujuan akhir dari kekuatan, dan Tuhan telah diungkapkan sebagai kinetik sempurna, dan berkata: Tuhan sebagai prinsip eternal gerak dan peletak prinsip dari energi ke aktual,harus merupakan sebuah kinetik yang sempurna, yaitu berupa penggerak awal yangtak digerakkan.
Penggerak awal yang tak digerakkan atau penggerak hakiki yang merupakan sebab akhir dari setiap prinsip gerak, merupakan sebab akhir menjadikinetiknya energi, yaitu sebab dari kenapa kebaikan bisa dilahirkan. Kalimat-kalimat yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah yang dimaksudoleh Aristoteles dalam sifat “Awal” untuk Tuhan bukanlah keawalan dalampengertian temporal. Menurut pendapat Aristoteles gerak secara urgensi dan dharuri adalah abadi dan tanpa permulaan. Dari sini perkataan “Awal” menurutnya adalah“Superior”.Setiap gerak dan setiap perpindahan dari potensi ke aktual meniscayakan pada
mabda bil fi’il (pemula aktual), akan tetapi apabila setiap benda bergerakmengharuskan adanya sebuah sebab penggerak aktual, maka dunia secara universalakan meniscayakan adanya sebuah “
 penggerak awal”, akan tetapi penting untuk memperhatikan poin berikut bahwa kata “
awal” tidak boleh difahami sebagaipengertian temporal, karena menurut pendapat Aristoteles secara urgensi gerak ituabadi. Lebih baik kiranya apabila kata“Awal”difahami saja sebagai“’Superior”
yang (yaitu penggerak tak digerakkan) dimana kita tidak bisa beribadah kepada Nyadengan cinta..Berdasarkan nukilan Frederick Copleston, dikatakan bahwa Aristoteles sendiridalam kitabnya yang berjudul “Akhlak Kabir” telah mengungkapkan sub tema inisecara eksplisit bahwa mereka yang berfikir bisa mencintai Tuhan akan terjerumuspada kesalahan, karena pertama: Tuhan (penggerak tak digerakkan) tidak bisamemberikan jawaban dalam menanggapi cinta kita dan kedua: dalam keadaanapapun dia tidak bisa menyuruh kita untuk mencintai Nya. Tentang hakekat apa yang sebenarnya dimaksud oleh Aristoteles, hal inimembutuhkan kontemplasi dan observasi yang lebih cermat lagi dan dalam bab inimuncul pertanyaan prinsip sebagai berikut yaitu apabila Tuhan atau penggerak tak digerakkan pertama kita letakkan sebagai tujuan akhir dan juga sebagai ma’shuq(yang dicintai) dan penggerak akhir yang relevan, dalam keadaan ini alam geraksecara keseluruhan akan merupakan alam cinta terhadap penggerak tak digerakkanyaitu Tuhan, dan hal ini tidak relevan dengan klaim yang mengatakan bahwa tidakbisa ada cinta terhadap Tuhan, kecuali apabila maksud Aristoteles adalah bahwacinta terhadap Tuhan tersebut berada di dalam segala sesuatu yang digerakkansecara paksa dan tak dikehendaki sehingga tidak tersisa lagi tempat untuk cinta,penyembahan dan ibadah yang dikehendaki. Walhamdulillah.                                                   Abu ‘Ali Sina, “
Fann Sama’ Tabii’i
“ (dari kitab Shafa), terjemahan Muhammad AliFurughy.2. Aristoteles, “
Tabi-iyyat
”, terjemah dan pendahuluan Mehdy Fashad.3. Mula Sadra, Asfar J. 3,
Al-Marhalatus-sabi’ah wa tsamanah, hal. 2 dan 184.4.Ibid, J. 6, hal. 42-44.6. Andre Krisson, “
Falosife-ye Buzurg
”, terjemahan Kadzim Emady, J. 1, hal. 230.

8. Will Durant, “
Tarikh Falsafah
”, hal. 70; Sheril Warner, “
Seir Hikmah dar Yunan
”,terjemahan Buzurg Nadir Zad, hal. 148; Bernard Russel, “
Falsafeh-ye Gharb
”terjemahan Najaf Darya Bandary, J. 1, hal. 251; Hana al Fakhury, Khalil al Bahr,“
Tarikh Falsafah dar Jahan Islam
”, terjemahan Abdul Hamid A-ety, hal. 71.9. Frederick Copeleston, “
Tarikh Falsafah
”, terjemahan Sayyid Jalaluddin Mujtabawy, J. 1, hal. 423-424.10.
Ibid
, hal. 428.11. Penerjemah “
Tarikh Filsafat
” Copleston dalam catatan kaki hal 428 menuliskan:Istilah yang cocok untuk aktual murni tanpa kapabilitas bukanlah energi (potensidalam keadaan kinetik), melainkan intelkhiya.12. Richard Popkind”
Kuliyat-e Falsafah
”, terjemahan Sayyid Jalaluddin Mujtabawy,hal. 172.13.
Ibid
, hal. 173.14. “
Usul Falsafah wa Rawesh-e Realism
”, J. 5, hal. 6 (catatan kaki).15. Hal. 416, no. 401.16. Abdullah Jawadi Amuli,
Mabda’ wa Ma’ad
, hal. 180.17.
 Asfar
, J. 3, hal. 24.18.
Mabda wa Ma’ad
, hal. 184 dan 185.17. J. 3, hal. 22; dan J. 8, hal. 203.18. Syeikh Isyraq (Ra) dalam “
Talwihat
”, hal. 11, menyatakan gerak sebagai katagoridan merupakan sebuah tema yang tidak membutuhkan ketergesa-gesaan dalammembahasnya.19.
Seir Hikmat dar Yunan
, terjemahan Buzurg Nadir Zad, hal. 150.20.
Ibid
, hal. 151.21.
Usul Falsafah wa rawasy-e Realism
, J. 5, hal. 60.

22.
Syarh Hikmah Muta’aliyah
, bagian satu dari jilid keenam, hal. 300; jugaMuhammad Taqi Mizbah Yazdi, Catatan kecil atas
Nihayatul Hikmah
, hal. 409.23.
 Al Mabahitsul-mashriqiyyah
, J. 2, hal. 451.24. Tim penulis “
Ma’arif Islami
, 1-2” , hal. 296.25.
Syarh Hikmah Muta'aliyyah
, J. 6, hal.. 300.26. Reza Baranjkar’
Mabany Khuda Shenoshi dar falsafeh Yunan va- adiyan Ilahy,
hal.102

Selasa, 14 Februari 2012

11 manfaat membaca

YAHOO NEWS: Bagi anda yang gemar membaca atau pun hanya sekedar membaca, pastinya tahu bahwa membaca itu banyak manfaatnya. Yang paling utama kenapa kita diharuskan membaca, karena merupakan perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-‘Alaq (96) ayat 1, lafalnya “ Iqro’ bismi robbikal-ladzi kholaqo “ yang artinya “ Bacalah dengan nama robb (Tuan, Tuhan) kamu (yakni Aloh) yang menciptakan.“

Lantas membaca apa? Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Muzzamil (73) ayat 20, lafalnya “…Faqro-u ma tayassaro minal-qur’an…” yang artinya “…Maka bacalah apa yang mudah (bagi kalian) dari Al-Qur’an…”.

Dalam Al-Qur’an terkandung ayat-ayat Allah dan ayat-ayat Allah tidak hanya ada di dalam Al-Qur’an. Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum (30) ayat 20, lafalnya “ Wa min ayatihi an kholaqokum min turobin tsumma idza antum basyarun tantasyirun “ yang artinya “ Dan sebagian dari ayat-ayat Alloh adalah Dia menciptakan kalian dari tanah lalu kalian (menjadi) manusia yang berkembang biak” dan ayat-ayat yang lain yang semisal dengan ayat ini menunjukkan bahwa makhluk (ciptaan) Alloh adalah juga ayat-ayat Alloh.

Sehingga dari ayat-ayat itu dapat ditarik hikmahnya bahwa perintah membaca yang dimaksud dalam surat Al-‘Alaq (96) ayat 1 itu adalah perintah membaca ayat-ayat Alloh baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun yang ada di alam semesta yakni berupa makhluk-makhluk-Nya. Maka dengan demikian “membaca ayat-ayat Alloh” adalah termasuk suatu amal Islami (amalu sholeh).  [Dan buku yang terbaik, tertinggi dan paling berharga adalah Kitab suci Al-Quran]

Nah, berikut inilah ke-11 faedah membaca:
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang2 malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
8. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
9. Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku2 yang bermanfaat, terutama buku2 yang ditulis oleh penulis2 muslim yag saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
10. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
11. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat.

(Dr.’Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA - - dalam best seller book  “DONT BE SAD” )

“..karena Anda mengetahui apa yang Saya tidak ketahui dan Saya mengetahui apa yang tidak Anda ketahui..”

Semoga bermanfaat sehingga memotivasi kita semua untuk lebih giat lagi membaca... Never Stop for Learning..!!


Muhammad Ali Hasan, S.Psi
Alumni Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta (2002-2006)

Senin, 06 Februari 2012

Jual Ginjal Demi Anaknya Bisa Bekerja

masihkah kita akan meragukan kasih sayang seorang ibu,? dengan setiap nafas yang tergesah dalam menapaki realitas kehidupan yang penuh dengan tantangan ternyata kekekalan hati seorng ibu masih tetap utuh ketika mengatasnamakan buah hatinya yang terganggu diah merasa terkoyak dalam terpaan badai, takkala dirinyapun terguncang dengan berbagai dinamika sosial,namun  dengan besar hati dia ibu' tetap kelihatan kuat untuk memberikan yang terbaik terhadap si anak buah hatinya, sebagaimana fenomena yang telah terjadi di   Roma - Demi anak, apapun akan diserahkan, termasuk organ vitalnya. Seorang wanita Italia mengatakan dia bersedia menyerahkan ginjal secara gratis asal sang anak mendapatkan pekerjaan.

Wanita Perugia, yang namanya dirahasiakan, mengatakan kepada harian La Nazione, dia "tak akan malu dan merasa kehilangan" dengan menawarkan ginjalnya. Baginya, pekerjaan untuk anaknya yang kini berusia 18 tahun lebih penting dari segalanya.

Wanita itu mengatakan anaknya tak akan mengecewakan sebagai pekerja. Ia menguasai beberapa bahasa asing. Sang anak menganggur sejak usahanya bangkrut pada bulan Agustus tahun lalu.

"Satu ginjal sudah cukup bagi saya untuk hidup. Karena itu, saya bersedia untuk memberikannya agar anak saya bisa tersenyum lagi," kata wanita itu.

Di Italia, angka penagguran meningkat sejak krisis global 2008 lalu. Kini, banyak pekerja muda yang tadinya hidup mandiri kembali ke rumah orang tuanya untuk menghemat pengeluaran.

sumber :TEMPO.CO