This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Rabu, 08 November 2017
Mengurai Benang Kusut Politik Kartel Pangan
Sabtu, 25 Agustus 2012
PARE DAN CATATAN TAK USAI
Pare dan Catatan tak Usai (Pergolakan Mahasiswa dan Spirit Kampung Bahasa Pare)
Penulis: A.Zulkarnain (Kanda Zul)
Penerbit: Philosophia Press
Only Rp. 35.000,-
Kata Pengantar
KEMULIAAN kepada Tuhan Pecinta pemilik segala cinta yang senantiasa memberikan cinta kepada yang dicintainya.
(Allah SWT).
Buku ini berawal ketika Agustus 2010, penulis merencanakan meninggalkan Pare untuk melanjutkan pengejaran terhadap mimpi-mimpi yang lain. Beberapa teman meminta agar tulisan yang pernah penulis sebar selama di Pare, bisa dikumpulkan untuk minimal menjadi bacaan tambahan teman-teman yang akan melanjutkan agenda belajar dan berjuang di Pare.
Akhirnya terkumpullah beberapa tulisan, termasuk tulisan yang pernah tersebar di kampus. Kumpulan tulisan tersebut kemudian diramu menjadi buku (cetakan perdana) oleh A. Fery Febriari dan disebar ke beberapa teman yang masih akan menetap di Pare.
Beberapa waktu kemudian ada yang memberi usulan agar buku tersebut bisa dicetak ulang dan disebar lebih luas. Maka, dilakukanlah beberapa perbaikan dan jadilah seperti yang ada di tangan pembaca sekarang ini.
Buku ini merupakan bagian dari proses curhat intelektual penulis dengan beberapa owners, tutor, siswa, pemilik warung, dan beberapa tukang becak di Kampung Bahasa Pare, Kediri, Jawa Timur. Dan juga beberapa catatan kampus yang merupakan hasil dialektika dengan dosen, mahasiswa dan masyarakat–baik yang menonton kezaliman maupun mereka yang gelisah dan bergerak untuk mencoba menjadikan kezaliman sebagai sejarah.
......
karena kita galau, maka kita membaca, diskusi, menulis dan melawan......
Testimonial:
"Menarik..buku ini adalah kumpulan tulisan seorang aktivis. Yg pernah belajar& berjuang di kampus&selanjutnya berjuang di Kampung Bahasa Pare kediri,Jatim.
Disana dia menanam mimpinya agar Pare buka
n hanya sebagai tempat belajar bahasa, tapi lebih jauh lagi menjadi t4 menumbuhkan nasionalisme&spirit pergerakan.
Di buku ini, zul juga mengurai problem sekaligus harapan terhadap negaranya"
(Fadjroel Rachman)
.Ketua Pedoman Indonesia
.Mantan Tahanan Politik era Soeharto
***
A.Zulkarnain bukan sekedar aktivis. Ia merupakan satu di antara sedikit tokoh pergerakan kampus. Pikiran-pikirannya menggambarkan kegelisahan seorang anak muda terhadap realitas di sekelilingnya.
Zul dengan lugas mengkritik agama yg (hanya) menjadi candu masyrakat, membuka topeng Presiden Yudhoyono, tapi juga menawarkan pendidikan alternatif ala Pare & harapan terhadap gerakan mahasiswa..
(Adhie M Massardi)
.Koordinator Gerakan Indonesia Bersih
.Juru bicara Presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
***
Kita butuh para pengkritik, untuk mengingatkan kita bahwa "yang lebih baik" masih ada, masih jauh masih perlu kita kejar bersama. Kritik yang jernih dan briliant hanya bisa lahir dari dua syarat mutlak yaitu kecerdasan dan keberanian. Keberanian dan kecerdasan sudah menjadi milik Andi Sul, sejak dari bangku kuliah di kampus merah dulu.
Eka Sastra (CEO Maradeka Group)
***
"Saya selalu bangga dan sekaligus iri pd anak muda yg menulis. Lebih2 yg dituliskannya adalah tentang bacaan, renungan, kejengkelan, kritik, dan mgkin juga rasa kesel atas realitas bangsanya. Anak muda yg membaca dan berpikir tentang nasib bangsanya adalah anak muda yg melewati masa mudanya dengan indah. Mencatatkan itu akan membuat kita mengenalnya bahkan puluhan tahun sesudahnya. Tulisan kawan Andi Zul ini adalah salah satunya. Ada kegelisahan, ada kegeraman, ada keresahan tp besertaan dengan itu ada optimisme, ada jalan keluar dan ada kemauan u berbuat sesuatu bagi negeri yg sama2 kita cintai ini."
(Ray Rangkuti)
.Pengamat politik/Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA)
Info pemesanan:
Zul:085242149940
Winda:085242021074
@Sekret Philosophia Institute
Toddopuli XI no 4 makassar
Sapi Bali
Sapi potong asli Indonesia salah satunya adalah sapi Bali. Sapi Bali merupakan hasil domestikasi dari banteng (bibos banteng) habitat aslinya di Pulau Bali. Populasinya saat ini ditaksir sekitar 526.031 ekor suharjawanasuria.
Menurut sumber balivetman saat ini sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Silsilah Sapi Bali
Sapi Bali (Bos sondaicus) telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah Pulau Jawa atau Bali dan Lombok. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon serta Pulau Bali yang menjadi pusat gen sapi Bali.
Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan hubungan silsilah familiBovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.
Dari Pulau Bali yang dipandang sebagai pusat perkembangan sekaligus pusat bibit,sapi Bali menyebar dan berkembang hampir ke seluruh pelosok nusantara. Penyebaran sapi Bali di luar Pulau Bali yaitu ke Sulawesi Selatan pada tahun 1920 dan 1927, ke Lombok pada abad ke-19, ke Pulau Timor pada tahun 1912 dan 1920. Selanjutnya sapi Bali berkembang sampai ke Malaysia, Philipina dan Ausatralia bagian Utara. Sapi Bali juga pernah diintroduksi ke Australia antara 1827-1849.
Dengan data-data seperti tersebut diatas, Sapi Bali seharusnya merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang harus dilestarikan agar tidak punah. Oleh sebab itu kemurnian genetikanya telah dilindungi dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2004 dan Perda No 2/2003 yang melarang bibit sapi bali betina keluar dari wilayah provinsi ini.
Ciri-ciri Sapi Bali
Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone
Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan mengkilap.
Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
Kepala agak pendek dengan dahi datar.
Badan padat dengan dada yang dalam.
Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir
Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
Keunggulan Sapi Bali
Subur (cepat berkembang biak/ fertilitas tinggi)
Mudah beradaptasi dengan lingkungannya,
Dapat hidup di lahan kritis.
Mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan.
Persentase karkas yang tinggi.
Harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat.
Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF (Malignant Catarrhal Fever). Sapi Nusa Penida juga dapat menghasilkan vaksin penyakit jembrana.
Kandungan lemak karkas rendah.
Keempukan daging tidak kalah dengan daging impor. (Dunia sapi)
Fertilitas sapi Bali berkisar 83 - 86 %, lebih tinggi dibandingkan sapi Eropa yang 60 %.
Karakteristik reproduktif antara lain : periode kehamilan 280 - 294 hari, rata-rata persentase kebuntingan 86,56 %, tingkat kematian kelahiran anak sapi hanya 3,65 %, persentase kelahiran 83,4 %, dan interval penyapihan antara 15,48 - 16,28 bulan. (Suharjawanasuria)
Kelemahan Sapi Bali
Dapat terserang virus Jembrana yang menyebar melalui media “lalat”.
Rentan terhadap Malignant Catarrhal Fever , jika berdekatan dengan domba
sumber: (duniasapi)
Jumat, 06 April 2012
‘Setetes Air buat PMB-UH Latenritatta’
Puluhan tahun engkau telah memperlihatkan eksistensimu melewati rintangan yang beragam untuk senantiasa mewadahi kami mahasiswa-mahasiswa bone unhas, lembagaku sayang sampai saat ini masih terus kokoh dengan ideologi idependensinya walau tertatih penuh cobaan dan rintangan, seperti matahari yang senantiasa bersinar untuk memberikan cahayanya kepada khalayak tampa pamri yang tak pernah terbalas. Semua perilaku,karakter dan disiplin ilmu yang berbeda engkau satukan yang saya kira itu bukan suatu hal yang mudah dalam penerjemahannya. Engkau kelihatan polos tak berdaya dan tidak mempunyai kekuatan sedikitpun, betul karena engkau bukan merupakan sesuatu hal yang bernyawa, engakau juga tidak memiliki kehidupan,namun ternyata engkau dapat memberikan kehidupan yang cerah buat orang-orang yang engakau wadahi.
Merefleksi dalam kehidupanku sejak bergabung dalam naunganmu (PMB-UH Latenritatta), sangat banyak hal yang telah engkau berikan kepada diri ini, dengan kompleksitas dinamika dan tradisi intelektualitas yang melekat denganmu menjadi suatu kekuatan buatku dalam setiap melakukan pilihan-pilihan dalam kehidupanku. Dengan realitas (PMB-UH Latenritatta) yang tetap menjaga tradisi intelektual,spirit perjuangan dan spirit independensi yang praktis memberikan kontribusi nyata terhadap mahasiswa-mahasiswa bone yang dimana mampu membawa kami kepada pencerahan dan memberikan bekal kepada kami untuk beradaptasi di dunia kemahasiswaan, tidak sedikit mahasiswa bone yang dahulu mempunyai karakter primitif akibat pergaulan yang tidak terkontrol namun ketika telah aktif di forum lembaga ini praktis secara bertahap akan mampu untuk merubah pola pikir dan tindakannya kearah yang lebih ‘baik’, dengan pertimbangan itupula yang mempertegas bahwa tidak ada jalan lain kecuali tetap mempertahankan lembaga ini dengan terus melakukan proses penyempurnaan agar lembaga ini bisa tetap berjaya.
Bung Karno mengatakan; jangan sekali-sekali melupakan sejarah,karena sejarahlah yang akan menentukan keberhasilanmu kedepannya, oleh karena itu sedikit saya akan menyinggung mengenai sejarah lembaga ini secara singkat. PMB-UH Latenritatta awalnya merupakan suatu kelompok diskusi yang dipelopori oleh intelektual-intelektual muda yang berasal dari bone yang peduli dengan daerahnya kemudian membuat kelompok diskusi ini sebagai lembaga ‘formal’ yang mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau AD/ART(konstitusi). -wahai kanda-kanda perintis dan pendahulu lembaga ini,jasamu akan selalu kami kenang-
Tidak dapat kami pungkiri bahwa lembaga ini merupakan organisasi daerah, tetapi semangat perjuangannya,semangat independensinya dan semangat kearifan lokalnya tetap terjaga sampai saat ini. Betul bahwa kita perlu mempelajari kearifan global seperti; Max Weber dengan teori sosiologinya, Adam Smith dengan paham ekonominya dan, Kalr Marx dengan teori-teori sosialisnya tetapi saya kira penting juga untuk mempelajari dan memahami kearifan lokal seperti misalnya Arung Palakka yang dijuluki sang pembebas karena penerjemahan idealitasnya mampu untuk membebaskan daerahnya dari pejajahan dan ketertindasan dan falsafah-falsafah bugis lainnya yang telah memberikan kontribusi terhadap peradaban. Suatu solidaritas yang berdiri dengan landasan ‘nilai’ sangat dibutuhkan dalam proses penyempurnaan dan mempertahankan suatu eksistensi lembaga karena musuh kita bukan islam non islam, bukan timur non timur, bukan jawa non jawa dan bukan pula bugis non bugis. Tetapi subtansi musuh kita adalah para koruptor yang mengambil hak kita, orang kaya yang hidup mewah ditengah rakyat yang kelaparan dan perusahan asing yang telah merampok kekayaan Negara.
Apakah dengan problem yang sedimikian rupa akan meluluhlantahkan tali persodaraan kita??? mestinya Makin banyaknya dinamika dan makin seringnya kita belajar dengan itu harusnya praktis akan mampu menyederhanakan kehidupan dan membuat kita bijaksana dalam memandang suatu problem, “kusam dan pudarnya cat pagar halaman rumah kita, sy kira itu bukan suatu alasan untuk kita tinggalkan”, datangnya problem yg menyerang dalam kabut bukan bearti kita akan kelabakan dan kocar kacir untuk menyelesaikannya, kepala kita tidak mempunyai penutup baja, ditangan tanpa ada senjata namun kader PMB-UH Latenritatta mempunyai ‘akal sehat’ dalam menyelesaikan problemnya. Biarkan orang-orang yang gemar saling fitnah memfitnah serta sibuk untuk saling menyalahkan, menjalankan perannya. Namun kita sebagai kader PMB-UH Latenritatta dengan kerangka dasar bahwa tetap mengacu pada nilai;kebenaran,keaadilan dan kemanusiaan agar melingkar untuk sibuk menjalin ‘silaturahmi’. Semoga PMB-UH Latenritatta tetap menjadi surga buat tiap golongan. Peradaban hanya bisa diwujudkan oleh anak muda yang mau belajar dan berjuang. JAYALAH SELALU LATENRITATTA.
SELAMAT MILAD, PMB-UH LATENRITTA kami kadermu akan tetap bangga, bangga karena menjadi wargamu. Wassalam
Penulis : Andi Anugerah Wijaya B
Rabu, 22 Februari 2012
FALSAFAH GERAK
Selasa, 14 Februari 2012
11 manfaat membaca
Lantas membaca apa? Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Muzzamil (73) ayat 20, lafalnya “…Faqro-u ma tayassaro minal-qur’an…” yang artinya “…Maka bacalah apa yang mudah (bagi kalian) dari Al-Qur’an…”.
Dalam Al-Qur’an terkandung ayat-ayat Allah dan ayat-ayat Allah tidak hanya ada di dalam Al-Qur’an. Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum (30) ayat 20, lafalnya “ Wa min ayatihi an kholaqokum min turobin tsumma idza antum basyarun tantasyirun “ yang artinya “ Dan sebagian dari ayat-ayat Alloh adalah Dia menciptakan kalian dari tanah lalu kalian (menjadi) manusia yang berkembang biak” dan ayat-ayat yang lain yang semisal dengan ayat ini menunjukkan bahwa makhluk (ciptaan) Alloh adalah juga ayat-ayat Alloh.
Sehingga dari ayat-ayat itu dapat ditarik hikmahnya bahwa perintah membaca yang dimaksud dalam surat Al-‘Alaq (96) ayat 1 itu adalah perintah membaca ayat-ayat Alloh baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun yang ada di alam semesta yakni berupa makhluk-makhluk-Nya. Maka dengan demikian “membaca ayat-ayat Alloh” adalah termasuk suatu amal Islami (amalu sholeh). [Dan buku yang terbaik, tertinggi dan paling berharga adalah Kitab suci Al-Quran]
Nah, berikut inilah ke-11 faedah membaca:
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang2 malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
8. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
9. Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku2 yang bermanfaat, terutama buku2 yang ditulis oleh penulis2 muslim yag saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
10. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
11. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat.
(Dr.’Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA - - dalam best seller book “DONT BE SAD” )
“..karena Anda mengetahui apa yang Saya tidak ketahui dan Saya mengetahui apa yang tidak Anda ketahui..”
Semoga bermanfaat sehingga memotivasi kita semua untuk lebih giat lagi membaca... Never Stop for Learning..!!
Muhammad Ali Hasan, S.Psi
Alumni Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta (2002-2006)
Senin, 06 Februari 2012
Jual Ginjal Demi Anaknya Bisa Bekerja
Wanita Perugia, yang namanya dirahasiakan, mengatakan kepada harian La Nazione, dia "tak akan malu dan merasa kehilangan" dengan menawarkan ginjalnya. Baginya, pekerjaan untuk anaknya yang kini berusia 18 tahun lebih penting dari segalanya.
Wanita itu mengatakan anaknya tak akan mengecewakan sebagai pekerja. Ia menguasai beberapa bahasa asing. Sang anak menganggur sejak usahanya bangkrut pada bulan Agustus tahun lalu.
"Satu ginjal sudah cukup bagi saya untuk hidup. Karena itu, saya bersedia untuk memberikannya agar anak saya bisa tersenyum lagi," kata wanita itu.
Di Italia, angka penagguran meningkat sejak krisis global 2008 lalu. Kini, banyak pekerja muda yang tadinya hidup mandiri kembali ke rumah orang tuanya untuk menghemat pengeluaran.
sumber :TEMPO.CO